Apakah Makan Membuat Anda Merasa Baik—atau Cemas?

  • Sep 04, 2021
instagram viewer

Sudah lama bahwa anoreksia adalah kondisi psikologis — diet ekstrem yang dilakukan seseorang karena ketakutannya (kebanyakan penderita anoreksia adalah wanita) tentang makanan, berat badan, atau kontrol. Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa mungkin ada asal biologis untuk perasaan cemas tentang makanan. Bagi kebanyakan dari kita, istilah "makanan yang menenangkan" dapat diterapkan pada hampir semua hal yang kita makan—makanan membuat kita merasa enak. Dan bukan hanya dalam arti memuaskan rasa lapar atau rasanya enak: Makan makanan yang enak menyebabkan pelepasan dopamin dan menyalakan pusat kesenangan di otak kita. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang menderita anoreksia tidak memiliki respons menyenangkan yang sama. Sebaliknya, bagian otak yang diaktifkan oleh dopamin adalah area yang berhubungan dengan rasa khawatir.

"Ini adalah studi pertama yang menunjukkan alasan biologis mengapa individu dengan anoreksia nervosa memiliki respons paradoks terhadap makanan," kata Walter Kaye, seorang profesor psikiatri dan direktur Program Penelitian dan Pengobatan Gangguan Makan di University of California, San Diego School of Obat-obatan. "Ada kemungkinan bahwa ketika orang dengan anoreksia nervosa makan, pelepasan neurotransmitter dopamin yang terkait membuat mereka cemas, daripada mengalami perasaan penghargaan yang normal." Dia masuk akal—siapa pun yang berjuang dengan gangguan makan tahu bahwa penyembuhannya jauh lebih rumit daripada hanya mengatakan pada diri sendiri bahwa makanan itu enak dan makan makanan yang sehat itu baik untuk Anda.

TAUTAN YANG BERHUBUNGAN:

Sulit Ditelan: Bahaya Pil Diet

Buat Mereka Makan Kue: RUU Anti-Makanan Baru Prancis

Reporter Kecantikan Harian: Apakah Semua Wanita Takut Tentang Gemuk?

__

Foto: Spohn Matthieu/Getty Images __

insta stories